Menu Bar

Sunday, 2 December 2012

Performance Testing

Definisi 
      Performance Testing merupakan proses menentukan kecepatan atau efektivitas, jaringan program computer, perangkat lunak atau perangkat. Proses ini dapat melibatkan test kuantitatif yang dilakukan di laboratorium, seperti mengukur waktu respon atau jumlah MIPS (Millions of Intructions per Second) pada fungsi sistem. Atribut kualitatif seperti kehandalan, skalabilitas dan interoperabilitas juga dapat dievaluasi. Performance Testing sering dilakukan dalam hubungannya dengan stress testing.
Performance Testing dapat memverifikasi bahwa sistem memenuhi spesifikasi diklaim oleh produsen atau vendor. Proses ini dapat membandingkan dua atau lebih perangkat atau program dalam hal parameter seperti kecepatan, kecepatan transfer data, bandwidth, throughput, efisiensi atau keandalan. 
Performance Testing juga dapat digunakan sebagai alat bantu diagnostik dalam menemukan kemacetan komunikasi. Seringkali sistem akan bekerja jauh lebih baik jika masalah ini diselesaikan di satu titik atau dalam komponen tunggal. Misalnya, bahkan komputer tercepat akan berfungsi buruk di Web hari ini jika koneksi terjadi di hanya 40 sampai 50 Kbps (kilobit per detik). Lambatnya kecepatan transfer mungkin dapat juga disebabkan pada hardware, tetapi juga dapat berhubungan dengan masalah perangkat lunak, seperti : 
  • Terlalu banyak aplikasi yang berjalan pada waktu yang sama 
  • Sebuah file yang rusak pada WEB browser 
  • Adanya eksploitasi keamanan 
  • Perangkat lunak Anti-virus 
  • Adanya malware aktif pada harddisk 
Performance Testing yang efektif dapat dengan cepat mengidentifikasi masalah kinerja perangkat lunak yang terkait.

Metode 
Pada performance testing ada dua metode yang digunakan, diantaranya : 
1. Plannig Session 
  • Pentingnya user (pengguna), tasks dan lingkungan yang ada untuk mewakili pengujian dari konteks penggunaan yang dimaksudkan. 
  • Memilih tugas yang terpenting dan kelompok pengguna yang akan di uji (misalnya yang sering dan yang peling penting). 
  • Memilih pengguna yang dapat mewakili masing-masing kelompok pengguna. 3 – 5 pengguna yang cukup untuk mengidentifikasi masalah. 8 atau lebih pengguna masing-masing tipe yang diperlukan untuk pengukuran kehandalan. 
  • Dari planning tersebut maka dapat menghasilkan scenario tugas dan input data serta petunjuk penulisan bagi pengguna (yang memberitahu pengguna apa yang harus dicapai, bukan bagaimana melakukannya). 
  • Dengan adanya planning session dapat memungkinkan adanya waktu untuk memeberikan instruksi, menjalankan test, menjawab kuisioner dan wawancara pasca test. 
  • Mengundang depelover untuk mengamati sesi jika memang memungkinkan. Alternatifnya untuk merekam sesi dan depelover dapat menunjukan masalah yang ada pada users. 
  • Dua administrator biasanya dibutuhkan untuk berbagi kegitan mengajar dan wawancara pengguna, peralatan video operas(jika memang digunakan), mencatat masalah, dan berbicara kepada setiap pengamat. 
  • Bila memungkinkan dapat menggunakan satu ruangan untuk pengujian, dihubungkan oleh video ke ruangan lain untuk observasi. 
  • Jika langkah-langkah kebutuhan diperlukan, amati user tanpa harus membuat komentar. 
  • Jika langkah ini tidak diperlukan, user akan meminta untuk menjelaskan interpretasi mereka dari masing-masing isi layar dan mereka akan meminta untuk membuat pilihan. 
2. Running Session 
  • Bersifat ramah kepada user, dan memberikan intruksi tugas yang jelas. 
  • Jangan memberikan petunjuk atau bantuan kecuali jika user tudak dapat menyelesaikan tugasnya. 
  • Amati setiap interaksi dan mencatat permasalahan yang dihadapi. 
  • Mengatur waktu penugasan 
  • Pada akhir sesi meminta user untuk mengisi kuisoner berapa puasnya mereka. 
  • Mewawancara user untuk mengkonfirmasi mereka adalah wakil dari kelompok pengguna yang dituju untuk mendapatkan pendapat umum, dan untuk bertanya tentang masalah-masalah spesifik yang dihadapi. 
  • Menilai hasil dari tugas untuk akurasi dan kelengkapan. 
Types
  1. Load Testing (pengujian beban) merupakan bentuk sederhana dari performance testing. Load testing biasanya dilakukan untuk memahami perilaku sistem agar sesuai dengan yang diharapkan. Pada load testing dapat menjadi patokan yang diharapkan user pada aplikasi untuk melakukan transaksi tertentu dalam suatu set durasi waktu. Test ini akan memberikan waktu respon dari semua transaksi bisnis yang penting. Jika umumnya database, server dan lain-lain juga dipantau maka test sederhana ini dapat menuju kearah aplikasi perangkat lunak yang macet dengan sendirinya. 
  2. Stress Testing biasanya digunakan untuk memahami batas kapasitas dalam sistem. Jenis test ini dilakukan untuk mengetahui ketahanan sistem dalam beban yang ekstrim dan membantu administrator untuk menentukan apakah sistem akan berjalan dengan baik jika arus beban diatas maksimum yang diharapkan. 
  3. Endurance Testing (soak testing / pengujian daya tahan) biasanya dilakukan untuk menentukan apakah sistem dapat dipertahankan dari beban secara terus menerus. Selama test daya tahan,penggunaan memori dipantau untuk mendeteksi kebocoran potensial. Namun sering sekali penurunan kinerja tidak diperhatikan. Artinya untuk memastikan waktu respon yang baik adalah saat kegiatan berlangsung daripada di awal pengujian. Yang pada dasarnya melibatkan penerapan beban yang signifikan terhadap kinerja sistem untuk jangka panjang. Tujuannya adalah untuk menemukan bagaimana sistem berprilaku pada saat penggunaan berkelanjutan.  
  4. Spike Testing dilakukan secara tiba-tiba meningkatkan jumlah atau beban yang dihasilkan oleh user dengan jumlah yang sangat besar dan mengamati perilaku sistem. Tujuannya adalah menentukan apakah kinerja akan rusak, sistem akan gagal, atau akan mampu menangani perubahan dramatis pada beban. 
  5. Configuration Testing dilakukan untuk menentukan dampak dari perubahan konfigurasi untuk komponen kinerja dan perilaku sistem. Contoh umum dalam bereksperimen dengan metode yang berbeda dari load- balancing.  
  6. Isolation Testing merupakan test yang tidak unik untuk suatu pengujian kinerja, tetapi melibatkan pengulangan dalam pelaksanaan test yang mengakibatkan masalah sistem. Sehingga Isolation testing sering digunakan untuk mengisolasi dan mengkonfirmasi kesalahan domain. 
Output 
Performance Testing menghasilkan daftar masalah users, yang dikategorikan sangat penting untuk memilih peramsalahan yang ada (use post-it-notes to sort the problems), dan gambaran tentang jenis masalah yang dihadapi. Mengatur pertemuan dengan Project Manager dan Depelover untuk membahas apakah dan bagaimana setiap masalah bisa diperbaiki. Jika langkah-langkah telah diambil, maka saatnya untuk merangkum kuisioner kepuasan user, pembagian waktu tugas dan efektifitas (akurasi kelengkapan) tindakan. Jika yang diperlukan sudah lengkap, Common Industry Format menyediakan struktur yang baik.  

Benefits 
Masalah utama user yang mungkin di identifikasi dan kurang di ungkapkan pada saat pengujian formal, missal masalah yang berkaitan dengan keterampilan khusus dan harapan users. Tidakan dapat di peroleh untuk efektivitas users dan kepuasan users. 

Kesimpulan 
Performance Testing merupakan evaluasi users dengan sistem yang ketat dibawah kondisi yang sangat realistis, untuk mengidentifikasi permasalahan user dan membandingkan langkah-langkah seperti tingkat keberhasilan, waktu penugasan dan kepuasan user dengan persyaratan.

Sumber : 
http://www.onestoptesting.com/performance-testing/
http://en.wikipedia.org/wiki/software_performance_testing/

Tuesday, 13 November 2012

Model Bisnis Umum E-Commerce

Didalam bisnis E-Commerce terdapat beberapa Model Bisnis Umum, diantaranya :
  1.             Direct to customer, yaitu melakukan penjualan melalui hubungan yang terjalin secara langsung antara perusahaan dengan pelanggannya
  2.             Full-service Provider, yaitu menyediakan berbagai fasilitas dan jasa (sumber daya) yang dibutuhkan oleh perusahaan lain dalam menjalankan operasi bisnisnya
  3.            Whole of Enteprise, yaitu menawarkan fasilitas satu pintu (single point of contact) kepada pelanggan yang membutuhkan pelayanan tertentu yang melibatkan banyak pihak (perusahaan)
  4.             Intermediaries, yaitu menjadi perantara (broker) dari berbagai jenis keperluan (berdasarkan data, informasi, segemen industri, komunitas, dsb)
  5.             Shared Infrastructure, yaitu menawarkan penyewaan terhadap berbagai infrastruktur teknologi informasi, meliputi database, aplikasi, perangkat keras, dan jaringan
  6.          Virtual Community, yaitu memanfaatkan komunitas yang ada di dunia maya untuk berbagai keperluan seperti penawaran berbagai produk dan jasa digital
  7.          Value Net Integrator, yaitu mengintegrasikan berbagai entiti atau sumber daya yang ada di internet agar produk-produk atau jasa-jasa baru yang belum pernah ada sebelumnya dapat ditawarkan kepada padar dan calon pelanggan
  8.          Content Provider, yaitu menawarkan pelayanan pembentukan dan distribusi data, informasi, knowledge(content) yang bernilai tinggi kepada pelanggan
  9.          InfoMediary, yaitu kemampuan dalam menyampaikan dan mendapatkan informasi secara cepat dengan adanya virtual community
  10.          Procurement, yaitu menawarkan jasa dalam mengurangi cost diantaranya yang berkaitan dengan biaya penyimpanan barang(inventory cost) dan biaya administrasi (overhead)
  11.          Lelang (Auction), yaitu penawaran barang dalam model lelang yang jika si penawar tertinggi yang bisa mendapatkan produk yang diinginkan
  12.          Brokerage, yaitu menawarkan jasa perantara dalam menghubungkan calon pembeli (customer) dengan pedagang (merchants)
  13.          Affiliate marketing, pengaturan dimana sebuah mitra pemasaran (perusahaan, organisasi atau individu) yang merujuk konsumen pada Web Site tertentu
  14.          Viral marketing, pemasaran mulut ke mulut dimana konsumen mempromosikan sebuah produk atau jasa kepada teman atau orang lain melalui internet.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam E-Commerce, yaitu :

  1.          Members, yang merupakan domain calon konsumen maupun pelanggan tetap dari perusahaan
  2.          Content Partners, yang merupakan domain perusahaan yang memasok berbagai informasi berharga (valuable contents) yang secara langsusng maupuan tidak langsung berpengaruh terhadap proses peciptaan produk atau jasa di dunia maya
  3.          Merchants, yang merupakan domain pedagang, pemilik, atau pemasok produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
  4.          Advertiser, yang merupakan domain entitas yang ingin memanfaatkan situs perusahaan sebagai sarana untuk pemasaran (marketing). 

Friday, 9 November 2012

System Development

Many failed systems were abandoned because analysts tried to build wonderful systems without understanding the organization. The primarily goal is to create value for the organization. The systems analyst is a key person analyzing the business, identifying opportunities for improvement,and designing information systems to implement these ideas. It is important to understand and develop through practice the skills needed to successfully design and implement new information systems.
Systems Development Life Cycle
  • Planning (Why build the system? How should the team go about building it?)
  • Analysis (Who uses system, what will it do, where and when will the system be used?)
  • Design (How will the system work?)
  • Implementation (System delivery)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Planning
  • Identifying business value
  • Analyze feasibility
  • Develop work plan
  • Staff the project
  • Control and direct project
Analysis
  • Analysis strategy
  • Gathering business requirements
  • Requirements definition use cases
  • Process modeling
  • Data modeling
Design 
  • Design selection
  • Architecture design
  • Interface design
  • Data storage design
  • Program design
Implementation
  • Construction
         - Program Building
         - Program and system testing
  • Installation
         - Conversion strategy
         - Training plan
         - Support plan

Processes and Deliverables

Tuesday, 6 November 2012

"Sulit itu ketika kita tidak mampu belajar untuk ikhlas dan tidak belajar untuk bersyukur dalam keadaan apapun"
Rêveur
"Selalu ada alasan untuk mencintaimu, sebab mencintaimu tidak butuh alasan"
Rêveur
"Semua akan terasa lebih mudah jika kita mensyukurinya, dan terasa lebih berwarna jika menikmatinya. Itu namanya hidup.."
Rêveur
"Kesuksesan adalah mendapatkan apa yang kamu inginkan, kebahagiaan adalah menginginkan apa yang kamu dapatkan"
Rêveur
"Kebebasan itu tidak berharga jika tidak mencakup kebebasan untuk melakukan kesalahan"
Mahatma Gandhi
"Tuhan tidak meminta kita untuk sukses, Dia hanya meminta kita untuk mencoba"
Rêveur
"Sekalipun dunia enggan untuk memberikan harapan, tapi bumi masih memberikan tempat untuk berpijak"
Rêveur
"My mother is the bones of my spine, keeping me straight and true. She is my blood, making sure it runs rich and strong. She is the beating of my heart. I cannot now imagine a life without her"
Rêveur

Sunday, 4 November 2012

Manfaat E-Commerce

Manfaat E-Commerce 

1. Manfaat bagi konsumen 
  • Konsumen dapat berbelanja atau melakukan transaksi lain 24 jam per hari, setiap tahun dari mana saja 
  • Menyediakan lebih banyak pilihan 
  • Dapat mencari produk atau jasa dengan harga yang lebih murah, dengan cara melihat banyak toko dan melakukan perbandingan cepat 
  • Delivery produk dan jasa lebih cepat, terutama produk digital 
  • Dapat menerima informasi yang relevan dan detail secara cepat Punya kemungkinan untuk terlibat dalam lelang virtual 
  • Dapat berinteraksi dengan konsumen lain dalam komunitas elektronik dan bertukar ide ataupun membandingkan pengalaman 
 2. Manfaat pada organisasi 
  • Mengurangi waktu antara pembiayaan dengan penerimaan produk dan jasa
  • Mengurangi biaya telekomunikasi
  • Mengurangi inventory dan overhead dengan memfasilitasi manajemen pull type supply chain 
  • Ekspansi peluang pasar ke nasional dan internasional 
  • Menurunkan biaya membuat, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mendapatkan informasi berbasis kertas 
3. Manfaat bagi masyarakat 
  • Orang-orang dapat bekerja di rumah, dan melakukan lebih sedikit perjalanan untuk belanja 
  • Memfasilitasi delivery layanan publik dengan harga yang lebih murah, lebih efektif dan kualitas yang lebih baik 
  • Rakyat dari negara ketiga dan area yang kurang terjangkau dapat menikmati produk dan jasa yang belum tersedia di tempat mereka 
Keterbatasan E-Commerce 
Keterbatasan teknis pada E-Commerce diantaranya:
  • Belum ada standar kualitas, keamana dan reliability yang diterima secara universal
  • Bandwitdh terbatas Tools pengembangan software masih berevolusi 
  • Ada kesulitan dalam mengintegrasikan Internet dan EC Software dengan aplikasi dan database yang ada saat ini 
  • Butuh web server khusus untuk setiap penambahan jaringan (biaya bertambah) Akses Internet masih mahal/ kurang nyaman 
Kerugian E-Commerce 
  • Field of Dreams” Syndrom, yaitu keyakinan para pendiri dan pengelola situs bahwa jika sebuah model bisnis e-commerce tertentu diperkenalkan, maka pelanggan akan datang sendirinya karena daya tarik produk itu sendiri atau pun servis yang ditawarkan Inadequate 
  • Architectur, yaitu tidak adanya fasilitas atau spesifikasi arsitekture teknologi informasi yang memadai 
  • Putting Lipstick on a Bulldog, yaitu mengunggulkan System Front Office (SFO) dan mengabaikan System Back Office (SBO) Islands of Webification, yaitu melupakan konsep pengembangan sistem yang berbasis obyek 
  • “Me too” Strategis, yaitu perusahaan ikut-ikutan terjun dalam dunia e-commerce tanpa mengetahui dasar-dasar pemikiran dan filosofi yang melatarbelakanginya. 
  • One-Time-Effort-Mentality, yaitu “penyakit” turunan yaitu kepuasan yang timbul setelah situsnya berhasil diluncurkan ke internet 
  • Thinking Small, yaitu pola pikir yang sempit Pendekatan Solusi Memutuskan untuk memulai sebuah aktivitas baru biasanya terjadi karena adanya suatu ide, baik hasil perenungan individual maupun kelompok Menguji ide melalui diskusi, berbagi pengalaman, analisa studi kasus, bendmarking, dan lain sebagainya Menentukan target bisnis yang ingin dicapai Menetukan model bisnis yang sesuai dan “workable” agar obyektif yang telah ditentukan dapat tercapai Benar-benar dipikirkan secara masak-masak dan disimulasikan kemungkinan implementasinya

Tuesday, 30 October 2012

Model Bisnis E-Commerce

Model Bisnis merupakan metode untuk melakukan bisnis, dimana sebuah perusahaan dapat menerima pendapatan untuk menopang perusahaan itu sendiri. Dimana mendeskripsikan posisi perusahaan dalam value chain. Jadi model bisnis adalah komponen dari rencana bisnis atau kasus bisnis.

Pengertian Rencana Bisnis dan Kasus Bisnis
  • Rencana Bisnis, merupakan sebuah dokumen yang berisi identifikasi tujuan bisnis dan rencana untuk mendapatkannya secara garis besar.
  • Kasus Bisnis, merupakan dokumen yang digunakan manajer untuk mengumpulkan dana untuk  aplikasi atau proyek tertentu. Tekanan utamanya adalah justifikasi untuk investasi statement.
Struktur Model Bisnis

  1. Model bisnis harus menentukan model pendapatan mereka (bagaimana perusahaan tersebut meraih pendapatan)
  2. Sumber pendapatan
  • Biaya transaksi
  • Biaya abodemen
  • Biaya iklan
  • Biaya afiliasi
  • Penjualan
  • Model lain
Isi dari rencana bisnis
  •           Pernyataan misi dan deskripsi perusahaan
  •           Tim manajemen
  •           Pasar dan pelanggan
  •           Industri dan kompetisi
  •           Produk dan layanan
  •           Rencana Pemasaran dan Penjualan
  •           Rencana Operasi
  •           Proyeksi dan rencana keuangan
  •           Analisis Resiko
  •           Analisis Teknologi
3 bagian penting dalam perencanaan bisnis

  1.          Konsep Bisnis, dapat meliputi struktur bisnis, produk dan jasa yang ditawarkan.
  2.          Market/Pasar, menganalisa konsumen potensial yang meliputi siapa konsumen dan strategi untuk memenangkan persaingan.
  3.          Finansial, mencakup estimasi pendapatan dan arus kas, neraca serta rasio keuangan lainnya, seperti analisis break even.

Monday, 29 October 2012

“Ini adalah cara mudah untuk mengetahui apakah misi Anda di dunia ini sudah selesai atau belum: bila Anda masih hidup, berarti belum..”
Richard Bach
"Orang yang kuat bukanlah orang yang tidak pernah menangis, orang kuat adalah orang yang mengakui dirinya lemah.."
Rêveur 
"Bagaimana orang lain mau yakin atas usaha kamu, kalau kamu sendiri gak yakin sama kemampuan kamu.. Kita bisa memberi keyakinan ke orang lain kalau kita sudah bisa yakin sama diri sendiri.."
Rêveur

Sunday, 28 October 2012

Software Pendukung CRM (Customer Relationship Management)

CRM adalah istilah yang digunakan sebagai proses yang dijalankan oleh perusahaan untuk mengatur hubungan dengan pelanggan. Pengertian lain mengatakan bahwa CRM adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas pra-penjualan dan pasca-penjualan dalam sebuah organisasi.

         SugarCRM merupakan aplikasi open source CRM. SugarCRM memungkinkan perusahaan untuk mengatur secara efisien, mengelola informasi pada semua aspek yang berhubungan dengan hubungan pelanggan. Sugar menyediakan integrasi manajemen dari coorporate information pada customer account dan contact, sales leads dan opportunities, ditambah dengan aktifitas seperti calls, meeting, assigned task. System tidak melihat kecocokan semua fungsi yang diperlukan untuk mengelola informasi pada setiap aspek dari bisnis-mu berdasarkan intuisi dan memudahkan bagi pengguna. Sugar juga menyediakan dashboard untuk mengecek jalannya sales, berapa banyak kesuksesan dari leads, dan pengeluaran setiap bulan dalam menjalankan opportunity. 
            Sugar terdiri dari module yang menyediakan spesifik fungsi aspek seperti account, leads, opportunity. Contoh Account Module memungkinkan dapat membuat dan mengelola customer account, Activities Module memumingkinkan untuk membuat dan mengelola aktifitas yang berhubungan dengan account, opportunities, dan lain-lain. Sugar module digunakan untuk membantu mengelola hubungan pelanggan melalui setiap bagian dari sifat mereka, memulai dengan meningkatkan dan mengkualifikasi leads, melalui proses penjualan, dan untuk mendukung dan memutuskan produk yang dilaporkan atau hasil pelayanan. Karena banyak bagian yang saling berhubungan, setiap Module menampilkan informasi yang berhubungan.
Adapun feature dalam SugarCRM adalah :
  • Sales Management
                  -    Lead, Contact, Opportunity Management untuk menyampaikan informasi dan  
                       mengejat bisnis baru.
-   Account management untuk mengelola semua interaksi pelanggan didalam satu lokasi.
  • Marketing Automation
-   Lead management untuk mengecek jalannya dan menciptakan lead baru.
-   Email marketting untuk menyediakan prospek dan pelanggan denga memberi penawaran yang relevan.
-   Campaign management untuk mengecek jalannya Camaign melalui berbagai macam media.
-   Campaign reporting digunakan untuk menganalisa keberhasilan dari aktifitas marketing.
  • Collaboration
-   Activity management untuk Task, Email, Calls, Meeting.
-   Content Syndication untuk memperkuat sumber informasi pihak ke tiga
  • News Service
-   RSS news feeds module memungkinkan memilih dan mengelola news feed terfavorit, dan
    menampilkannya pada My RSS News Feed screen.
  • Administration
-   Dengan cepat merubah user setting, views dan layouts di dalam satu lokasi.
-   Menyesuaikan aplikasi menggunakan Sugar Studio
  • Interface Consolidation
      My Portal Module memungkinkan administrator dan users untuk link di web site lain dan aplikasi web kedalam sugar.

Saturday, 27 October 2012

Luapin, dan Lupain !!!

Itu kata yang tepat saat kita merasa tertekan sama satu masalah kawan. Emang kita itu gak boleh yang namanya pergi dari masalah, karena kalau begitu sama aja kita pengecut. Tapi kalau kita sudah ada pada titik jenuh, why not? --Haha
Sebelumnya gue gak pernah pergi dari permasalahan, karena gue sosok orang yang tak pernah menyerah --Haha (gue lebai..)
Cuma anehnya gue suka kasih masukan sama temen-temen deket gue kalau mereka lagi ada masalah, dan gue bilang ke dia "udah lupain aja..."
Jangan salah maksud kata-kata gue disitu bukan berarti harus pergi dari masalah yang ada, maksud gue  itu kita harus Move On (bahasa kerennya) mencoba mengambil hikmah dengan adanya berbagai masalah. Kita mesti bebasin fikiran, kalau Tuhan masih sayang sama kita. Mungkin Tuhan gak ngasih apa yang kita inginkan, tapi Tuhan selalu ngasih apa yang kita butuhkan. Mungkin aja (dia) permasalahan sebagai titik awal untuk kita berfikir matang untuk kedepannya, baik itu dalam mengambil keputusan maupun tindakan. Jadi apa salahnya toh kalau kita Move On dari permasalahan?
Selain itu kita juga harus punya strategi atau lebih tepatnya ancang-ancang, untuk balas dendam mungkin --Haha, intinya dengan adanya suatu permasalahan kita harus punya strategi supaya gak kejebak dalam permasalahan yang sama. Cukup sekali, dan gak lagi-lagi kita disakiti olehnya (masalah).
Kawan.. Manusia itu makhluk yang berperasaan, dia gak akan sanggup memendam permasalahan dengan sendirinya. Kita butuh tempat untuk mengadu, Tuhan pastinya. Tempat untuk mencurahkan isi hati yang paling layak itu hanya Tuhan. Semua rahasia yang kita punya, gak akan ada orang yang tau. Kecuali Tuhan. Karena Tuhan sayang kita. Tapi gak ada salahnya juga kalau kita percaya sama seseorang untuk berbagi permasalahan yang kita hadapi. Mereka punya peran untuk ngasih kita masukan, apa yang harus kita lakukan dan apa yang harus kita fikirkan. Dan semua yang kita butuhkan untuk berbagi itu Sahabat. Sahabat yang baik akan selalu mencoba membeikan hal yang terbaik, dengan menemani kita saat ada masalah misal. Memberi masukan yang berbobot mungkin. Gak cuma Sahabat yang punya peran, sosok keluarga dan pacar kadang sering menjadi bagian hal terpenting untuk setiap permasalahan yang ada. Karena dengan adanya mereka kita bisa mendapat dukungan, baik lahir maupun batin. Dengan merekalah kita bisa luapin semua permasalahan yang ada, dari tangis menjadi tawa. Sedih menjadi bahagia, tersiksa menjadi legaaa --Haha, kita bisa menangis dipangkuan mamah, di pundak sahabat, dan di pelukan pacar --Haha,
Tapi kawan lebih baik kita gagal dari tidak mencoba sama sekali, itu juga kata-kata yang cocok saat kita menghadapi masalah. Kita harus yakin, kalau disetiap permasalahan pasti akan ada jalan keluar. Jadi kunci utamanya itu keyakinan, dan kalau udah gak yakin berarti Luapin dan Lupain !!!

Friday, 26 October 2012

Thursday, 25 October 2012

Cukup Hari Ini

Ketika harga diri menjadi harga mati.
Tapi apa yang bisa ku perbuat, aku hanya bisa diam. Geram, dan kesal. Aku ingin marah, tapi kepada siapa?
Air dipelupuk mata sudah tak segan ingin menunjukan dirinya. Aku menahan. Aku malu. Aku lari. Dan aku menangis.
Aku percaya, suatu saat nanti semua akan terbalas.

Wednesday, 24 October 2012

you are stronger than you seem,
you are braver if you believe,
 you are smarter than you think you are..

Christopher Robin

Moon

Sudah lama aku tak melihatnya. Seperti apa dia sekarang? Apakah cahayanya masih seperti dulu? Memancarkan pesona tersendiri. Ketenangan. Setiap kali aku melihatnya. Tapi sekarang, rasanya aku sangat rindu sekali. Aku ingin melihatnya. Aku butuh ketenangan malam ini. Rasanya indah jika aku ditemani cahayanya, tidurpun nyenyak. 
Cahaya yang tak pernah redup. Hanya saja selalu terbatas waktu dia untuk menemaniku. Tak ada yang mampu memberikan ketenangan selain dari cahaya terangnya. Andai saja malam ini aku dapat melihatnya, aku akan mengajaknya untuk berfantasi dengan khayalku. Rasanya akan indah. Dan kini aku hanya berfantasi dengan khayalku untuk melihat cahayamu. Andai saja, malam ini aku mampu untuk melihatmu. Aku ingin tertidur lelap malam ini. Temani aku. Moon.

Customer Relationship Management (CRM)

Pengertian

CRM merupakan sebuah pendekatan baru dalam mengelola hubungan korporasi dan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan komunikasi, pemasaran melalui pengelolaan berbagai kontak yang berbeda dengan pelanggan. Pendekatan ini memungkinakn untuk mempertahankan pelanggan dan memberikan nilai tambah terus menerus pada pelanggan, selain juga memperoleh keuntungan yang berkelanjutan.
Hal yang perlu dipahami adalah bahwa dari luar, pelanggan yang berinterkasi dengan perusahaan hanya memahami bisnis yang dilakukan oleh perusahaan sebagai satu entitas, tidak lebih; meskipun pelanggan juga berinteraksi dengan sejumlah pekerja yang berbeda peran dan departemennya. Semua itu tetap dianggap sebagai satu kesatuan. Dengan CRM, dukungan pada proses bisnis, informasi tentang pelanggan dan interaksinya dapat dimasukkan, disimpan, diakses oleh semua staf pada berbagai unit kerja dengan tujuan untuk meningkatkan layanan yang diberikan pada pelanggan, dan menggunakan informasi kontak pelanggan untuk target pemasaran. CRM mengkombinasikan kebijakan, proses, dan strategi yang diterapkan organisasi menjadi satu kesatuan yang digunakan untuk melakukan interaksi dengan pelanggan dan juga untuk menelusuri informasi pelanggan. Pada era saat ini, implementasi CRM selalu akan menggunakan teknologi  informasi untuk menarik pelanggan baru yang mengguntungkan, hingga mereka memiliki keterikatan pada perusahaan.
Konsep ini juga banyak digunakan sebagai sebuah terminologi pada industri informasi sebagai sebuah metodologi, piranti lunak, dan bahkan sebagai kapabilitas internet yang membantu korporasi mengelola hubungan pelanggan. Piranti ini memungkinkan korporasi untuk menjelaskan hubungan secara cukup rinci sehingga manajemen, staf penjualan, staf pelayanan, dan bahkan pelanggan dapat secara langsung mengakses informasi, menyesuaikan kebutuhan antara kebutuhan dan produk, pengingatan pelanggan pada layanan tertentu, dan sebagainya. Dalam pengembangan piranti lunak CRM harus dilakukan pendekatan yang holistik. Terkadang inisiatif implementasi piranti lunak CRM gagal dilakukan karena hanya terbatas pada instalasi piranti saja, tanpa memperhatikan konteks, dukukangan dan pemahaman staf, dan pemenfaatan sepenuhnya sistem informasi.
Banyak aspek yang tercakup dalam CRM. Aspek tersebut pada umumnya akan berhubungan langsung dengan salah satu aspek berikut:
Operasi Front office yang langsung berinteraksi dengan pelanggan seperti ketemu langsung, panggilan telepon, e-mail, layanan online, dll.
Operasi Back office yang sangat berpengaruh pada aktivitas pada layanan di front office seperti bagian pembayaran, perawatan, perencanaan, pemasaran, dll.
Hubungan bisnis, yaitu interaksi dengan perusahaan dan rekanan lain seperti suppliers/ vendors, outlet pengecer dan distribusi, jaringan industri. Jaringan eksternal ini akan mendukung aktivitas di front dan back office. Data kunci dalam CRM dapat dianalisis dengan tujuan melakukan perencanaan kampanye pada target pemasaran, memahami strategi bisnis, dan memutuskan keberhasilan aktivitas CRM seperti pangsa pasar, karakteristik pelanggan, pendapatan dan keuntungan.
Implementasi CRM akan memberikan dampak manfaat bagi korporasi seperti akan memungkinkan untuk memperoleh keseimbangan dalam bagaimana menggunakan sumber daya untuk pemasaran agar mendapat nilai lebih pada segmen tertentu, meningkatkan interaksi pelanggan yang akan mendukung pengalaman branding pada pelanggan, mendongkrak produktivitas penualan melalui pemetaan proses menggunakan teknologi baru, menetapkan tujuan penjualan dan menentukan reward untuk pencapaiannya, fokus pada gab antara harapan pelanggan dan pengalaman layanan saat ini, dengan menggunakan alat analisis akan dapat ditingkatkan pemahaman organisasi tentang pelanggan.

Variasi CRM

Ada beberapa perbedaan pendekatan CRM dengan paket piranti lunak dalam memfokuskan aspek yang berbeda. Beberapa diantara piranti lunak CRM yang dikenal adalah seperti berikut :
1.            Operasional
 Operational CRM memberikan dukungan untuk proses bisnis di front office, seperti untuk penjualan, pemasaran, dan staf pelayanan. Interaksi dengan pelanggan biasanya disimban dalam sejarak kontak pelanggan, dan staf dapat melihat kembali informasi pelanggan ketika dibutuhkan. Dengan sejarah kontak pelanggan ini, staf dapat dengan cepat memperoleh informasi penting. Dapat meraih pelanggan dalam waktu dan tempat yang tepat merupakan sesuatu yang sangat diinginkan.
2.            Penjualan 
Untuk penjualan biasa digunakan Sales Force Automation (SFA). SFA membantu untuk otomatisasi aktivitas yang terkait dengan staf penjualan, seperti untuk penjadwalan menghubungi pelanggan, pengiriman surat kertas maupun elektronik ke pelanggarn, menelusuri respon pelanggan, membuat laporan, menilai tingkat penjualan, proses order penjualan otomatis.
3.            Analitik 
Analytical CRM menganalisis data pelanggan untuk berbagai tujuan seperti merancang dan menjalankan kampanye target pemasaran, termasuk melakukan cross-selling, up-selling, aiatem informasi manajemen untuk forecasting keuangan dan analisis profitabilitas pelanggan.
4.            Intelijen Penjualan
Intelijen Penjualan atau Sales Intelligence dalam CRM adalah sejenis dengan is similar to Analytical CRM, tetapi ditekankan lebih jauh untuk piranti penjualan langsung dengan fitur untuk mencari peluang Cross-selling/ Up-selling/ Switch-selling, kinerja penjualan, kecenderungan pelanggan, margin pelanggan.
5.            Manajemen Kampanye
Campaign management mengkombinasikan elemen antara CRM operasional dan analitik agar dapat menjalankan fungsi pembentukan kelompok target dengan kriteria tertentu menggungakan data pelanggan, mengirimkan materi yang terkait dengan kampanye produk untuk calon tertentu menggunakan berbagai saluran seperti e-mail, telephone, SMS, dan surat, menelusuri, menyimpan dan menganalisis statistik kampanye.
6.            Kolaboratif
Collaborative CRM mencakup aspek-aspek yang ditangani korporasi yang terkait dengan pelanggan pada berbagai departemen seperti pada bagian penjualan, dukungan teknis, dan pemasaran. Staf dari berbagai departemen pada korporasi yang sama dapat saling bertukar dan berbagi informasi yang dikumpulkan ketika berinteraksi dengan pelanggan. CRM jenis ini bertujuan untuk menggunakan informasi yang dikumpulkan secara bersama di semua departemen untuk peningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.

Strategi dan Implementasi

Sasaran untuk menjalankan strategi CRM harus mempertimbangkan situasi spesifik yang dihadapi perusahaan dan juga kebutuhan dan harapan pelanggan. Informasi yang didapat melalu inisiasi CRM dapat mendukung pengembangan strategi pemasaran dengan mengembangkan pengetahuan pada area-area tertentu seperti identifikasi segmen pelanggan, peningkatan retensi  pelangggan, perbaikan produk yang disampaikan, juga identifikasi pelanggan blue chip (yang paling menguntungkan). Sasaran ini dilakukan dengan melakukan manipulasi informasi yang terkait yang selanjutnya dimanfaatkan bersama untuk ditransformasikan menjadi pengetahuan. Pengetahuan ini merupakan pengetahuan yang memungkinkan perusahaan dapat lebih memahami pelanggan, dan digunakan untuk menyesuaikan kapabilitas organisasi agar dapat memberikan nilai yang lebih baik bagi pelanggan. Strategi CRM bervaria dalam besaran, komplesitas, cakupanya. Hal ini akan berpengaruh pada tipe apa CRM dikembangkan. Strategi CRM yang efektif akan fokus pada berbagai saluran. Perusahaan harus secara efektif mengelola saluran ini untuk perbaikan pelayanan.
              Kegagalan berbagai projek CRM terutama terkait dengan kualitas dan availabilitas data pelanggan. Data yang baik merupakan isu penting. Ketika perusahaan yang menggunakan CRM untuk menelusuri siklus hidup pendapatan, pembiayaan, margin keuntungan, dan interkasi dengan pelanggan secara individual, maka semua ini harus tergambarkan dengan jelas dalam suatu bisnis proses. Data yang digunakan harus dapat diambil dari berbagai sumber data yang ada di tiap departemen atau bidang yang ada di perusahaan. Sistem yang komprehensif dengan struktur yang telah didefinisikan dengan baik akan meningkatkan kualitas data yang dipakai dalam pengambilan keputusan. Meski saat ini banyak piranti lunak yang tersedia tentang CRM, namun perlu diingat bahwa CRM bukan sekedar teknologi namun lebih pada pendekatan komprehensif yang berpusat pada pelanggan. Implikasinya adalah kebijakan, proses, pelatihan staf, manajemen pemasaran, dan manajemen informasi. Dengan cara pandang ini, CRM merupakan hal yang dapat memberikan peran penting dalam usaha merekayasa proses penjualan untuk memberikan nilai tambah pada pelanggan.

Supply Chain Management (SCM)

Pengertian

        Supply Chain Management adalah perpindahan barang, informasi, pembayaran, layanan, dari perusahaan penyedia barang barang mentah (supplier) melalui suatu perusahaan, kepada pelanggan.
      Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan. Rantai suplai yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut. Supply Chain Management (SCM) menekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga pada konsumen akhir. Dalam konsep SCM ingin diperlihatkan bahwa rangkaian aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat yang besar. Mekanisme informasi antara berbagai komponen tersebut berlangsung secara transparan.
    Jadi kesimpulannya bahwa fokus utama dari SCM adalah sinkronisasi proses untuk kepuasan pelanggan. Semua supply chain pada hakekatnya memperebutkan pelanggan dari produk atau jasa yang ditawarkan. Semua pihak yang berada dalam satu rantai supply chain harus bekerja sama satu dengan lainnya semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan dengan harga murah, berkualitas, dan tepat pengirimannya.
Komponen Supply Chain Management
  •  Plan
  •  Source
  •  Make
  •  Deliver
  •  Return
Komponen Rantai Suplai
           Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain
Meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau       kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur  mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
               Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management
Meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.        
        Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment
Meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.
Permasalahan Manajemen Suplai Rantai
Manajemen suplai rantai harus memasukan problem dibawah:
  • Distribusi Konfigurasi Jaringan : Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi ( distribution centre/D.C.),  gudang dan pelanggan.
  • Strategi Distribusi : Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, Berlabuh silang, strategi menarik atau mendorong,   logistik orang ke tiga.
  • Informasi : Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dsb.
  • Manajemen Inventaris : Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah, proses kerja, dan barang jadi.
  • Aliran dana : Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati entitas didalam rantai suplai. Eksekusi rantai suplai ialah mengatur dan koordinasi pergerakan material, informasi dan dana diantara rantai suplai tersebut. Alurnya sendiri dua arah.
 Jenis - Jenis Supply Chain Manager
  • Integrated make to stock
  • Continuous Replenishment
  • Build to Order
  • Channel Assembly
Pelaku Supply Chain Management

Supply Chain menunjukkan adanya rantai yang panjang yang dimulai dari supplier sampai pelanggan, dimana adanya keterlibatan entitas atau disebut pelaku utama yang yang terlibat dalam supply chain:
      Supplier
Rantai pada supply chain dimulai dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, dimana mata rantai penyaluran barang akan mulai. Bahan pertama disini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, suku cadang atau barang dagang.
Supplier-Manufacturer
Rantai pertama tadi dilanjutkan dengan rantai kedua, yaitu manufacturer yang merupakan tempat mengkonversi ataupun menyelesaikan barang (finishing). Hubungan kedua mata rantai tersebut sudah mempunyai potensi untuk melakukan penghematan. Misalnya, penghematan inventory carrying cost dengan mengembangkan konsep supplier partnering.
-      Supplier-Manufacturer-Distribution
Dalam tahap ini barang jadi yang dihasilkan disalurkan kepada pelanggan, dimana biasanya menggunakan jasa distributor atau wholesaler yang merupakan pedagang besar dalam jumlah besar.
Supplier-Manufacturer-Distribution-Retail Outlets
Dari pedagang besar tadi barang disalurkan ke toko pengecer (retail outlets). Walaupun ada beberapa pabrik yang langsung menjual barang hasil produksinya kepada customer, namun secara relatif jumlahnya tidak banyak dan kebanyakan menggunakan pola seperti di atas.
Supplier-Manufacturer-Distribution-Retail Outlets-Customer
Customer merupakan rantai terakhir yang dilalui dalam supply chaindalam konteks ini sebagai end-use.
Aktifitas
Manajemen rantai suplai ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistic harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai suplai menuju ke pembuatan konsep rantai suplai. Tujuan dari manajemen rantai suplai ialah meningkatkan ke[percayaan dan kolaborasi diantara rekanan rantai suplai, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori.
Secara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan perencaan kapasitas, dan pengembangan rantai suplai.
Operasional
  • Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai
  • Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktur di rantai suplai (menit ke menit)
  • Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan dari semua konsumen dan membagi prediksi    dengan semua pemasok
  • Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok
  • Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima
  • Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (finished goods)
  • Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi ke pelanggan
  • Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai suplai, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain.